Kapolsek Brang Rea Pimpin Gotong Royong Bersihkan Ponpes

Sumbawa Barat NTB - Kapolsek Brang Rea Iptu Anang Ma'ruf bersama anggota melakukan gotong royong membersihkan tempat tinggal dan ruang kelas para santri pondok pesantren Himmatul Ummah Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat, (15/02/2023).

Pembersihan Pondok Pesantren kali ini sebagai bentuk kerjasama dan kepedulian terhadap warga yang mengalami dampak bencana alam yang terjadi di wilayah Sumbawa Barat beberapa hari lalu.

Baca juga: Menolak Keras Kenaikan BBM, Sejumlah Organisasi Mahasiswa dan Masyarakat NTB Unjuk Rasa

Bencana alam berupa Banjir terjadi di Sumbawa Barat yang mengakibatkan beberapa Rumah warga di beberapa Desa di Kecamatan Brang Rea terendam air.

Banjir itu sendiri dsebabkan oleh Curah Hujan yang cukup tinggi sehingga sungai Brang Rea tidak mampu menampung dan meluap ke daratan rendah yang ada di sekitarnya.

Baca juga: Kalapas Permisan Kontrol Pastikan Kebutuhan dan Layanan WBP Tercukupi

Salah satu yang terdampak Banjir cukup parah adalah Pondok Pesantren Himmatul Ummah yang berada di Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea.

Kapolsek Brang Rea yang turun langsung membersihkan Pondok bersama anggota dan warga setempat mengatakan Pondok Pesantren harus segera di bersihkan agar dapat di pergunakan oleh para santri.

Baca juga: Plt Kalapas Karanganyar Hadiri Pembukaan Pelatihan Pembinaan Kemandirian Tahap 3 Untuk WBP Lapas Permisan Nusakambangan

"Kami dan beberapa anggota serta warga masyarakat bersama-sama membersihkan ruang-ruang kelas yang ada di pondok pesantren tersebut. Hal ini agar dap6segera dipergunakan untuk belajar kembali seperti biasa, "jelas Kapolsek.

Akibat banjir tersebut hampir seluruh ruang kelas dipenuhi ranting pohon dan lumpur. Agar cepat dapat dipergunakan sebagai tempat belajar para santri Polsek beserta santri dan masyarakat membersihkan kotoran tersebut dengan bergotong royong.

Baca juga: Kalapas Permisan dan GM PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Tanam 200 Bibit Pohon Kelapa

"Semoga ini dapat membantu para pengurus dan guru-guru di Pondok untuk segera dapat dimanfaatkan kembali sebagai tempat belajar santri, "tutupnya. (Adb)